Renungan Harian GML : MENGAMPUNI SEPERTI ALLAH MENGAMPUNI
SABDA, Senin, 13-11-2017
BACAAN
Keb 1:1-7 – “Kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia”
Luk 17:1-6 – “Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata ‘Aku menyesal’, engkau harus mengampuni dia”
RENUNGAN
1.Injil hari ini terdiri tiga kata-kata berbeda dari Yesus: penyesatan terhadap orang kecil dan lemah (ay 1-2), mengampuni (ay 3-4), dan minta tambahnya iman (ay 5-6).
2.Ay 1-2 – Kata-kata pertama: menghindari skandal. Skandal yang dimaksud adalah penyesatan terhadap orang-orang kecil dan lemah, artinya membuat mereka ini terjegal dan jatuh. Dalam tataran iman berarti menjauhkan mereka dari iman dan Tuhan, akhirnya mereka kehilangan iman. Hukuman terhadap penyesat yang demikian adalah mengalungi leher penyesat tersebut dengan batu kilangan dan dilemparkan ke dalam laut. Hukuman ini begitu keras, karena Yesus menyamakan diri-Nya dengan orang-orang kecil dan lemah (Mt 25:40.45). Bahkan kita sendiri sering menyesatkan mereka, sehingga mereka kehilangan iman. “Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain” (Rom2:24).
3.Ay 3-4 – Kata-kata kedua: Ampunilah saudaramu. Mengampuni tujuh kali dalam sehari. Bukan hal yang mudah, tetapi Yesus menuntut sangat banyak. Dalam Injil Matius, kita dituntut mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali (Mt 18:22). Pengampunan dan rekonsiliasi merupakan misi Yesus yang paling utama. Kuasa untuk mengampuni diberikan Tuhan kepada Petrus (Mt 16:19), kepada para Rasul (Yoh 20:23) dan kepada komunitas (Mt 18:18). Mengampuni orang lain tidak diragukan lagi, karena jika kita tidak mengampuni saudara kita, kita tidak akan menerima pengampunan dari Allah (Mt 18:22-35; 6:12.15; Mk 11:26). Tidak sebanding antara pengampunan yang kita terima dari Allah dan pengampunan yang kita berikan kepada sesama kita.
4.Ay 5-6 – Kata-kata ketiga: Tambahkanlah iman kami. Mereka minta ditambahkan iman, karena didorong oleh perintah Yesus untuk mengampuni tersebut. Sungguh tidak mudah untuk mengampuni. Hanya dengan iman yang besar, kita bisa mengampuni. Secara manusiawi, di mata dunia, mengampuni seperti dikehendaki Tuhan merupakan hal yang bodoh. Tetapi, bagi kita, sikap untuk mengampuni sampai tujuh kali sehari merupakan kebijaksanaan Allah yang telah mengampuni kita dengan tanpa batas.
Rm. Maxi Suyamto
0 komentar:
Posting Komentar