Renungan Harian GML : Sudahkah anda bersyukur hari ini?
Salam sejahtera saudari-saudara sekalian. Selamat berjumpa lagi pada hari Minggu Biasa ke-5. Masih melanjutkan permenungan kita minggu yang lalu tentang panggilan dan perutusan para murid, minggu ini kita diajak untuk melihat alasan ataupun tujuan dari perutusan para murid. Ibu mertua Petrus itu bangkit dan melayani ketika ia disembuhkan oleh Yesus. Pengalaman tersembuhkan oleh Yesus menyentuh dan menggerakkan ibu mertua Petrus untuk melayani. Rasul Paulus yang tersentuh oleh perjumpaan batin dengan Yesus bukn hanya tergerak tetapi malah mewajibkan dirinya untuk melayani. “Celakalah aku jika aku tidak mewartakan”, kata Paulus. Trus apakah upahnya ketika sudah mengambil bagian dalam pelayanan ataupun pewartaan Yesus. Paulus menyatakan bahwa upahnya adalah bekerja tanpa upah. Yesus pun tidak menghendaki bahwa pelayanan penyembuhannya bagi orang banyak tidak diharapkan-Nya untuk suatu upah bahkan ketenaran sekalipun. Ketika Petrus dan kawan-kawan menyampaikan kepada-Nya bahwa ada banyak orang mencari Dia, Yesus malahan mengajak mereka untuk pergi ke tempat-tempat lain karena untuk mereka juga Ia diutus. Karya Yesus bukan untuk mendapat upah kalaupun hanya popularitas. Yesus mau supaya orang beriman dan bukan menjadi pengagum-pengagum demi ketenaran diri-Nya. Ayub melengkapi keyakinan ini dengan menyatakan bahwa terhadap Allah apakah yang bisa kita tuntut. Layakkah kita menuntut kepada Dia yang telah memberikan segalanya.
Saudari-saudara sekalian keterpanggilan para murid dilandaskan kepada ketergerakan dan ketersentuhan pada pribadi Yesus. Pengalaman yang mengesan dalam perjumpaan dengan Yesus membuat mereka merasa terutus. Semangat mereka berkobar dari dalam. Bukan karena insentif, bukan karena upah, bukan juga karena nama besar; melainkan karena rasa syukur dan sukacita yang berkobar yang membuat mereka bersemangat.
Kita juga dipanggil oleh Tuhan. Yesus juga menjumpai kita dan menyapa kita dengan dan melalui pengalaman hidup kita. Persoalannya, apakah kita mempunyai kepekaan untuk merasa dan twrsentuh oleh pengalaman itu? Kepekaan untuk merasa dan tersentuh mungkin terjadi jika ada kerendahan hati yang akan menghasilkan rasa syukur. Sikap demikian bukan bawaan lahir tetapi dapat dilatih. Salah satu latihan kecil yang bisa dibuat adalah mengucapkan terimakasih atas apa saja yang diterima dari orang lain. Muara atapun jangkauan akhirnya adalah mengucap syukur kepada Tuhan.
Sudahkah anda bersyukur hari ini?
Rm. Yohanes Purwanta MSC
0 komentar:
Posting Komentar