HIDUP KEKAL ATAU KEKAYAAN?
HIDUP KEKAL ATAU KEKAYAAN?

BACAAN
1Petr 1:3-9 – “Sekali pun kamu belum pernah melihat Dia namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekali pun kamu sekarang tidak melihat-Nya.
Mrk 10:17-27 – “Juallah apa yang kau miliki, dan ikutlah Aku”
RENUNGAN
1.Pertanyaan “apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” merupakan pertanyaan semua orang dari dulu sampai sekarang. Di balik pertanyaan itu sebenarnya ada pertanyaan mendasar, yaitu: Apa tujuan hidup kita? Jika kita tahu tujuan hidup kita, pertanyaan berikutnya adalah: Dengan cara apa agar kita sampai kepada tujuan tersebut?
2.Banyak orang memilih tujuan hidup yang konkret di depan mata, yaitu memiliki harta benda melimpah seperti pemuda kaya yang datang kepada Yesus. Pemuda kaya tadi hanya berlindung dan mengandalkan pada kekayaannya. Ia tidak membutuhkan orang lain dan tidak membutuhkan Allah. Ia tidak punya pikiran dan perbuatan untuk berbagi kepada mereka yang miskin. Ia tidak mampu menanggapi undangan Yesus, karena kekayaannya telah menjadi penghalang baginya.
3.Seperti pemuda kaya yang tidak mau melepaskan harta bendanya, kita sebenarnya menggenggam banyak hal yang tidak ingin kita lepaskan, misalnya kebencian, kemarahan, dendam, dan perbuatan-perbuatan dosa. Semuanya itu membelenggu jiwa dan menjadi penghalang untuk memperoleh hidup kekal.
4.Kita dihadapkan pada pilihan: Hidup kekal atau kekayaan?. Kalau kita memilih hidup kekal, yang tidak lain adalah Yesus, maka kita akan menjadikan kekayaan sebagai sarana untuk menuju hidup kekal. Tetapi kalau kita memilih kekayaan sebagai tujuan, maka Kristus tidak berarti apa-apa dalam hidup ini. Silahkan memilih!
MS, 28.5.18, berkat.id
BACAAN
1Petr 1:3-9 – “Sekali pun kamu belum pernah melihat Dia namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekali pun kamu sekarang tidak melihat-Nya.
Mrk 10:17-27 – “Juallah apa yang kau miliki, dan ikutlah Aku”
RENUNGAN
1.Pertanyaan “apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” merupakan pertanyaan semua orang dari dulu sampai sekarang. Di balik pertanyaan itu sebenarnya ada pertanyaan mendasar, yaitu: Apa tujuan hidup kita? Jika kita tahu tujuan hidup kita, pertanyaan berikutnya adalah: Dengan cara apa agar kita sampai kepada tujuan tersebut?
2.Banyak orang memilih tujuan hidup yang konkret di depan mata, yaitu memiliki harta benda melimpah seperti pemuda kaya yang datang kepada Yesus. Pemuda kaya tadi hanya berlindung dan mengandalkan pada kekayaannya. Ia tidak membutuhkan orang lain dan tidak membutuhkan Allah. Ia tidak punya pikiran dan perbuatan untuk berbagi kepada mereka yang miskin. Ia tidak mampu menanggapi undangan Yesus, karena kekayaannya telah menjadi penghalang baginya.
3.Seperti pemuda kaya yang tidak mau melepaskan harta bendanya, kita sebenarnya menggenggam banyak hal yang tidak ingin kita lepaskan, misalnya kebencian, kemarahan, dendam, dan perbuatan-perbuatan dosa. Semuanya itu membelenggu jiwa dan menjadi penghalang untuk memperoleh hidup kekal.
4.Kita dihadapkan pada pilihan: Hidup kekal atau kekayaan?. Kalau kita memilih hidup kekal, yang tidak lain adalah Yesus, maka kita akan menjadikan kekayaan sebagai sarana untuk menuju hidup kekal. Tetapi kalau kita memilih kekayaan sebagai tujuan, maka Kristus tidak berarti apa-apa dalam hidup ini. Silahkan memilih!
MS, 28.5.18, berkat.id
0 komentar:
Posting Komentar