KASIH MENJADI KEKUATAN YANG MENYEMBUHKAN
KASIH MENJADI KEKUATAN YANG MENYEMBUHKAN

BACAAN
Kis 25:13-21 – “Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup”
Yoh 21:15-19 – “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?”
RENUNGAN
1.Setelah sarapan, Yesus bertanya kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Pertanyaan diberikan sampai tig kali. Setelah Petrus menjawab secara positip, ia menjadi “Murid yang Terkasih” dan menerima perintah untuk tugas penggembalaan. Yesus tidak pernah bertanya kepada Petrus apakah ia belajar exegese, theologi, Kitab Suci, moral atau hukum gereja. Yesus hanya bertanya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Kasih telah menyembuhkan dan memulihkan pribadi Petrus. Kasih merupakan tempat pertama dan utama dalam tugas perutusan, bukan dogma atau ajaran-ajaran beku seperti yang diwartakan oleh Gereja sekarang ini.
2.Apa pun yang telah dilakukan Petrus, Yesus tetap mengasihi dan memberdayakan dirinya, sehingga ia benar-benar mengasihi Gereja secara total dan tuntas. Kasih menjadi kekuatan untuk menghancurkan dosa dan kematian.
3.Pada jaman sekarang mengasihi seseorang secara total dan tuntas bukanlah perkara mudah, apalagi mengasihi Allah yang tidak kelihatan nyata. Cinta kasih kita masih cenderung terbagi baik untuk diri sendiri maupun untuk hal-hal yang kurang berguna, sehingga orang lain yang memerlukan perhatian kita abaikan.
4.Apa jawaban kita kalau saat ini Yesus bertanya: “(Nama), apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Pertanyaan tersebut selalu disampaikan oleh Yesus kepada kita setiap saat ketika susah maupun gembira, untung dan malang, pada saat kita gagal atau berhasil. Yesus menunggu jawaban kita.
MS, 18.5.18, www.berkat.id
BACAAN
Kis 25:13-21 – “Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup”
Yoh 21:15-19 – “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?”
RENUNGAN
1.Setelah sarapan, Yesus bertanya kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Pertanyaan diberikan sampai tig kali. Setelah Petrus menjawab secara positip, ia menjadi “Murid yang Terkasih” dan menerima perintah untuk tugas penggembalaan. Yesus tidak pernah bertanya kepada Petrus apakah ia belajar exegese, theologi, Kitab Suci, moral atau hukum gereja. Yesus hanya bertanya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Kasih telah menyembuhkan dan memulihkan pribadi Petrus. Kasih merupakan tempat pertama dan utama dalam tugas perutusan, bukan dogma atau ajaran-ajaran beku seperti yang diwartakan oleh Gereja sekarang ini.
2.Apa pun yang telah dilakukan Petrus, Yesus tetap mengasihi dan memberdayakan dirinya, sehingga ia benar-benar mengasihi Gereja secara total dan tuntas. Kasih menjadi kekuatan untuk menghancurkan dosa dan kematian.
3.Pada jaman sekarang mengasihi seseorang secara total dan tuntas bukanlah perkara mudah, apalagi mengasihi Allah yang tidak kelihatan nyata. Cinta kasih kita masih cenderung terbagi baik untuk diri sendiri maupun untuk hal-hal yang kurang berguna, sehingga orang lain yang memerlukan perhatian kita abaikan.
4.Apa jawaban kita kalau saat ini Yesus bertanya: “(Nama), apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Pertanyaan tersebut selalu disampaikan oleh Yesus kepada kita setiap saat ketika susah maupun gembira, untung dan malang, pada saat kita gagal atau berhasil. Yesus menunggu jawaban kita.
MS, 18.5.18, www.berkat.id
0 komentar:
Posting Komentar