Renungan Harian GML : TEMUKAN IBU DAN SAUDARA-SAUDARI YESUS
Luk 8:19-21
“Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”
Di sini, Yesus membuka sebuah perspektif yang lebih luas mengenai “keluarga”. Bagi-Nya, Ibu dan saudara-saudara-Nya adalah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya. Lalu pertanyaan berikutnya, “Apa yang dimaksud dengan Firman Allah dalam teks ini?”
Melihat konteks perikop ini, kita bisa menemukan bahwa sebelum Luk 8:19-21, kita bisa menemukan dua perumpamaan : (1) Perumpamaan mengenai benih yang jatuh di 3 jenis tanah yang berbeda; (2) Perumpamaan mengenai pelita yang ditempatkan di kaki dian. Kemudian setelah Luk 8:19-21, kita bisa menemukan (3) kisah para murid yang ketakutan di tengah badai dan mereka berteriak-teriak, “Guru, Guru, kita binasa!”
Dari konteks ini, paling tidak kita bisa menemukan bahwa “Mendengarkan Firman Allah” itu berarti :
(1)Mau menjadi tanah yang baik dan menyuburkan benih-benih baik (Luk 8:4-15);
(2)Mau menjadi pelita yang memberi terang bagi semua orang (Luk 8:16-18); dan
(3)Semakin percaya pada Yesus bahwa kita tidak binasa bahkan di tengah badai sekalipun (Luk 8:22-25).
Maka, jika kita ingin menjadi “Ibu dan Saudara-Saudara Yesus”, paling tidak kita diharapkan bisa menjadi : (1) tanah yang baik bagi kebaikan; (2) membawa terang bagi sesama; dan (3) semakin percaya pada Yesus sendiri.
Di sisi lain, jika kita menemukan saudara-saudara (sesama) di sekitar kita yang telah menjadi “tanah yang baik”, “pelita (terang)”, dan “terus percaya” pada kebaikan itu sendiri (apapun agama dan latar belakangnya), mereka ini pun dapat menjadi “Ibu dan Saudara-Saudara Yesus”. Dan itu berarti, mereka pun dapat menjadi “Ibu dan Saudara-Saudara kita”.
Maka, marilah kita temukan “Ibu dan Saudara-Saudara Yesus” dalam hidup kita sendiri dan juga dalam hidup orang-orang di sekitar kita. Kita bisa menjadi satu keluarga dalam Yesus!
Rm Nikolas Kristiyanto SJ
0 komentar:
Posting Komentar