Renungan harian GML: GEREJA KAUM MISKIN: ORANG KECIL DAN ORANG MISKIN MENJADI PRIORITAS PELAYANAN
SABDA, Selasa, 15-8-2017
BACAAN
Ul 31:1-8 – “Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama bangsa ini ke tanah perjanjian”
Mat 18:1-5.10.12-14 – “Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga”
RENUNGAN
1.Injil hari ini merupakan Percakapan tentang Gereja (Mt 18:1-14), di mana kata kuncinya adalah: “orang kecil.” Orang kecil tidak hanya anak-anak, tetapi juga orang miskin dan tersingkir. “Orang kecil” harus menjadi perhatian utama Gereja, karena “Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang’ (ay 14).
2.Ay 1 – Pertanyaan para murid: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Dengan pertanyaan ini, para murid sejatinya tidak tahu tentang pesan pewartaan Yesus. Maka lewat Percakapan tentang Gereja (Mt 18), Yesus menghendaki jiwa pelayanan harus kuat, memberikan diri, mengampuni, rekonsiliasi dan perbuatan kasih tanpa mencari pujian dan kepentingan diri.
3.Ay 2-5 – Dengan pertanyaan pada ayat 1 di atas, para murid menginginkan sebuah kriteria tentang seorang murid yang dianggap paling besar dalam Gereja. Bagi Yesus, satu-satunya kriteria adalah: orang kecil. Orang kecil tidak memiliki peran dalam masyarakat, tidak memiliki status sosial. Para murid harus menjadi orang kecil ini. Mereka harus turun ke bawah, di mana orang miskin dan orang kecil tinggal. Alasannya adalah: “Setiap orang yang menerima salah satu dari orang-orang kecil ini, ia menerima Aku.” Yesus mengidentifikasikan diri dengan mereka yang kecil dan miskin ini. Maka setiap pengikut Kristus harus menjadi sama seperti Kristus.
4.Ay 10-11 – Yesus berkata: “Ada malaikat mereka di surga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.” Yesus mengingatkan kembali Mazmur 91. Bagi orang-orang Kecil, Yahwe adalah tempat perlindungan mereka” (Mzm 91:9).
5.Ay 12-14 – Perumpamaan tentang seekor domba yang hilang. Maksud perumpamaan ini: Bapa tidak menghendaki satu orang kecil hilang. Dengan kata lain, orang kecil dan orang miskin harus menjadi prioritas pastoral Gereja. Kalau tidak, maka jati diri Gereja sebagai Gereja Kaum Miskin menjadi bohong dan omong kosong.
6.Benarkah Gereja adalah Gereja Kaum Miskin? Banyak anggota Gereja yang “hilang.” Siapa yang harus bertanggungjawab? Perlu pastoral dan evangelisasi baru yang mengena dan menyentuh.
🇮🇩MS🇮🇩 berkat.id
0 komentar:
Posting Komentar