Rabu, 21 Februari 2018

Renungan Harian GML : Yunus Menjadi Tanda bagi Setiap Zaman.
Bacaan Liturgi 21 Februari 2018

Hari Biasa Pekan Prapaskah I
PF S. Petrus Damianus, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan Injil
Luk 11:29-32
Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.

Sekali peristiwa
Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia,
"Angkatan ini adalah angkatan yang jahat.
Mereka menuntut suatu tanda,
tetapi mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.
Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe,
demikian pulalah
Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini.
Pada waktu penghakiman
ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini
dan akan menghukum mereka:
Sebab ratu ini datang dari ujung bumi
untuk mendengarkan hikmat Salomo,
dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Salomo!
Pada waktu penghakiman,
orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini
dan mereka akan menghukumnya.
Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat
waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus,
dan sungguh, yang ada di sini lebih daripada Yunus!"

Renungan :
Orang Niniwe itu bangsa asing. Orang Niniwe itu bukan orang Israel. Orang Niniwe itu golongan yang tidak mengenal Allah. Orang Niniwe itu orang kafir. Orang Niniwe itu memusuhi bangsa pilihan Tuhan. Yunus menginginkan orang Niniwe hancur. Yunus berharap bahwa Tuhan melenyapkan Niniwe.  Oleh karena itu, ketika diperintahkan oleh Tuhan untuk mempertobatkan orang Niniwe, bukannya pergi ke Niniwe yang berada di sebelah timur, Yunus malah pergi ke Tarsis, ke arah barat. Ia lari menjauh dari hadapan Tuhan.

Yunus lalu ditelan oleh ikan. Selama tiga hari dia di dalam perut ikan. Setelah bebas dari dalam perut ikan, Yunus bertobat. Ia mengikuti perintah Tuhan pergi ke Niniwe. Ia mewartakan pertobatan di sana. Respon orang Niniwe positif. Mereka semua bertobat. Pertobatan itu membuahkan keselamatan. Tuhan tidak jadi menghukum orang Niniwe.

Yesus tidak memberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Yunus berada dalam perut ikan selama tiga hari. Yesus juga berada di dalam perut bumi selama tiga hari. Namun pada hari ketiga, Yesus bangkit dari mati. Itulah tanda terbesar yang pernah ada di dunia, yang diberikan oleh Yesus kepada dunia.

Di zaman Yunus, bangsa asing bertobat. Di zaman Yesus, bangsa Yahudi sendiri tidak mau bertobat. Bangsa Yahudi menolak Yesus, Mesias. Yang menerima Yesus, justru bangsa-bangsa lain. Kini begitu banyak bangsa asing mengimani Yesus. Kini di seluruh dunia, bangsa-bangsa asing diselamatkan. Sebagian besar bangsa di dunia menerima dan mengimani Yesus atau telah diresapi nilai-nilai Kristus. Itulah tanda besar yang nyata di dunia saat ini.

Oleh : Rm Supriyono Venantius

Yang tlah berlalu biarlah berlalu

0 komentar:

Posting Komentar

Hubungkan ke Facebook

Contact Us
Goa Maria Lawangsih
0852-9219-3234
Patihombo yogyakarta