Renungan Harian GML : HARGA KERAJAAN ALLAH
Kamis, 28 Pebr 2019
BACAAN
Sir 5:1-8 – “Jangan menunda-nunda untuk bertobat kepada Tuhan”
Mrk 9:41-50 – “Lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan kedua belah tangan masuk dalam api yang tak terpadamkan”
RENUNGAN
1.Siapa yang dimaksud Yesus dengan anak-anak kecil? Mereka adalah orang-orang kecil, orang-orang miskin, lemah dan tersingkir, tidak punya status sosial di masyarakat, bahkan mereka tidak diperkenankan ambil bagian dalam kegiatan masyarakatnya. Mereka “diberdayakan” saat menjelang pemilu saja dengan janji-janji palsu – php.
2.Menyesatkan mereka berarti skandal. Arti skandal adalah batu yang diserakkan di sepanjang jalan. Orang yang berjalan tersandung-sandung, sehingga jalannya terbelokkan dari jalan yang benar. Harus kita ketahui bahwa orang-orang kecil tidak memiliki daya. Menyesatkan orang-orang kecil berarti membelokkan jalan mereka sehingga mereka kehilangan harapan, putus asa, bahkan kehilangan iman. Padahal, orang-orang kecil adalah mereka yang dikasihi Tuhan.
3.Seperti Yesus, kita harus mengasihi mereka. Untuk itu kita perlu memiliki garam di dalam hidup kita, artinya hidup yang selalu mengandung kebaikan, memberi dampak positip bagi kehidupan orang banyak, terutama orang-orang kecil. Sebaliknya bila hidup tidak melakukan kebaikan, bahkan menyesatkan orang lain, lebih baik bila ia tidak hidup; lebih baik bila ia tidak pernah hadir di dunia ini. “Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.” Apakah aku telah menyesatkan orang lain, terlebih anggota keluargaku sendiri?
BACAAN
Sir 5:1-8 – “Jangan menunda-nunda untuk bertobat kepada Tuhan”
Mrk 9:41-50 – “Lebih baik bagimu dengan tangan terkudung masuk dalam kehidupan, daripada dengan kedua belah tangan masuk dalam api yang tak terpadamkan”
RENUNGAN
1.Siapa yang dimaksud Yesus dengan anak-anak kecil? Mereka adalah orang-orang kecil, orang-orang miskin, lemah dan tersingkir, tidak punya status sosial di masyarakat, bahkan mereka tidak diperkenankan ambil bagian dalam kegiatan masyarakatnya. Mereka “diberdayakan” saat menjelang pemilu saja dengan janji-janji palsu – php.
2.Menyesatkan mereka berarti skandal. Arti skandal adalah batu yang diserakkan di sepanjang jalan. Orang yang berjalan tersandung-sandung, sehingga jalannya terbelokkan dari jalan yang benar. Harus kita ketahui bahwa orang-orang kecil tidak memiliki daya. Menyesatkan orang-orang kecil berarti membelokkan jalan mereka sehingga mereka kehilangan harapan, putus asa, bahkan kehilangan iman. Padahal, orang-orang kecil adalah mereka yang dikasihi Tuhan.
3.Seperti Yesus, kita harus mengasihi mereka. Untuk itu kita perlu memiliki garam di dalam hidup kita, artinya hidup yang selalu mengandung kebaikan, memberi dampak positip bagi kehidupan orang banyak, terutama orang-orang kecil. Sebaliknya bila hidup tidak melakukan kebaikan, bahkan menyesatkan orang lain, lebih baik bila ia tidak hidup; lebih baik bila ia tidak pernah hadir di dunia ini. “Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.” Apakah aku telah menyesatkan orang lain, terlebih anggota keluargaku sendiri?
0 komentar:
Posting Komentar